SOMETHING ABOUT IKEBANA
Ikebana:
Bentuk Kecantikan dari Keasimetrisan
dan Kekosongan
Ikebana,
seni merangkai bunga yang berasal dari Jepang merupakan salah satu metode
merangkai bunga yang kaya akan nilai seni serta filosofi. Dari sejarahnya, seni
merangkai bunga ini muncul di abad ke enam, ketika ajaran Buddha masuk ke
Jepang. Salah satu bagian dari ritual di dalam agama Buddha adalah merangkai
bunga di altar sebagai persembahan untuk roh – roh orang yang sudah meninggal.
Ikebana berasal dari padanan kata ikeru, yang berarti menempatkan atau menyusun
kehidupan dan kata hana yang berarti bunga, seni ini mulai dikembangkan di
Jepang sejak abad ke 15.
Ikebana memiliki
perbedaan pada seni merangkai bunga pada umumnya yang menekan pada komposisi
warna yang menarik dari kelopak – kelopak bunga dengan bentuk yang juga
beragam. Ikebana justru menekankan pada bagian tangkai dan daun bunga dengan
jumlah bunga dalam satu rangkaian diminimalkan. Struktur yang digunakan dalam
merangkai bunga adalah geometri dari scalene triangle, atau yang kita kenal
dengan segitiga sembarang. Struktur segitiga sembarang ini memiliki filosofi
mengenai unsur – unsur pembentuk kehidupan: surga, bumi, dan manusia, atau
menggambarkan matahari, bulan, dan bumi.
Beberapa aturan yang
diterapkan dalam ikebana adalah:
1. Menggunakan jumlah
bunga yang minimal dibanding jumlah tangkai dan daunnya.
2. Layer rangkaian bunga
diminimalkan, sehingga akan menampilkan banyak ruang kosong .
3. Penekanan dalam
komposisi diberikan pada garis pemberi bentuk.
4. Mengacu pada imajinasi
bentuk segitiga sembarang dan asimetri.
5. Perangkai bunga harus
dalam situasi hening saat sedang merangkai sebagai wujud rasa hormat terhadap
alam dan meresapi alam sebagai pemberi ketenangan bagi pikiran, jiwa, dan
tubuh.
Dari komposisi dan
metode yang diterapkan pada seni ikebana, sebenarnya terkandung beberapa
filosofi yang mengajarkan berbagai makna hidup. Dari proses pembuatannya,
ikebana mengajarkan ketenangan bagi perangkainya dengan penghayatan terhadap
benda alam sebagai sumber ketenangan hidup. Konsep kata Ma, merupakan konsep
mengenai kekosongan yang diterapkan pada ikebana. Ma, berarti kosong, ruang
void. Kekosongan dalam hal ini menajdi poin utama, hal yang ditonjolkan sebagai
sumber energi. Ruang kosong yang terbentuk di dalam rangkaian meemberikan
kehidupan bagi bunga – bunga yang dirangkai karena dengan demikian ada ruang –
ruang untuk bernafas. Dalam kehidupan, ruang kosong dalam jiwa dan pikiran
dibutuhkan untuk menjauhkan diri dari tekanan dan kondisi stres. Ruang kosong
pada rangkaian ikebana menjadi penghubung elemen – elemen penyusun yang
digunakan dan menciptakan keutuhan. Komposisi asimetris dalam ikebana justru menciptakan
keseimbangan dan menggambarkan keasimetrisan sebagai hal yang terjadi secara
natural pada benda – benda alam. Ikebana memang bentuk kesenian yang sangat
berkaitan dengan penenangan jiwa baik bagi perangkai, maupun bagi orang yang
melihat hasil karya ikebana melalui komposisi garis dan keseluruhan elemen
rangkaian. Bunga
Jepang, Ikebana sederhana. Bahkan bunga tunggal berfungsi sebagai simbol
kebenaran universal, menyediakan media melalui mana manusia dapat menjadi satu
dengan alam.
Merangkai
bunga Jepang, Ikebana adalah yang sederhana seperti interior mereka. Bahkan
bunga tunggal berfungsi sebagai simbol kebenaran universal, menyediakan media
melalui mana manusia dapat menjadi satu dengan alam. Ikebana adalah teknik
merangkai bunga yang menggabungkan bunga segar ke dalam tanaman Anda,
memperhatikan dekat dengan garis, keseimbangan dan kedalaman pengaturan.
Ikebana
berarti pengaturan bahan tanaman yang hidup. Umumnya, Ikebana istilah digunakan
untuk semua jenis rangkaian bunga Jepang. Namun, Ikebana adalah seni merangkai
bunga yang perlu untuk tetap banyak aturan. Ini tidak hanya memiliki daya tarik
artistik tetapi juga memiliki filosofis yang mendalam Sementara pengaturan
Barat menekankan pada menggunakan banyak bunga Ikebana menggunakan sangat
sedikit. Kadang-kadang pengaturan mungkin hanya memiliki satu bunga.
0 komentar:
Posting Komentar